"Tahun ini sudah berapa orang mengganggu ketenanganku. Jadi aku hanya mau mengabulkan sebuah permintaan untuk orang yang telah membuka tutup botol ini! Ayo, ucapkan permintaanmu sebelum aku pergi." Kata si jin garang.
"Begini Tuan Jin," Kata lelaki setelah berfikir sejenak. "Rumah pacarku di Lampung, sementara aku tinggal di Jakarta. Bagaimana kalau kau buatkan bagiku jembatan yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatera agar aku mudah pulang pergi mengunjungi pacarku di Lampung naik mobil tanpa harus naik kapal!"
"Oh, itu sulit." Kata si Jin. "Aku butuh begitu banyak besi dan beton yang kokoh. Itu tanggung jawab pemerintahmu bukan tanggung jawabku. Coba pikirkan saja permintaan lain yang tak terlalu sulit."
Si lelaki berfikir lama sebelum berkata. "Begini, Tuan Jin. Sebenarnya aku kurang beruntung dalam asmara. Sudah berapa kali aku putus hubungan dengan wanita karena mereka berpendapat aku kurang peka. Pacarku yang sekarang adalah adalah yang ketujuh tapi dia juga menganggapku tak mengerti perasaannya."
"Apa sebenarnya permintaanmu?" Tanya Jin tak sabaran.
"Aku ingin bisa memahami perasaan wanita. Aku ingin bisa mengerti apa yang mereka inginkan saat mereka diam tak mau bicara. Aku ingin tahu apa sebenarnya yang mereka mau kala mereka ngambek atau menangis tapi tak menceritakan penyebabnya. Aku ingin mengerti cara menyenangkan hati mereka atau apa yang sebenarnya bisa membuat mereka benar-benar bahagia karena mereka mudah protes kalau ada sesuatu yang tak berkenan dihatinya. Intinya aku ingin bisa memahami perasaan wanita agar mereka tidak mudah ngambek."
"Hmmm..." si Jin memerah mukanya. "Tadi kamu bilang ingin dibuatkan jembatan yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatera kan ? Omong-omong, kamu ingin fasilitas apa di jembatan itu biar proyek jembatanmu bisa segera kuselesaikan? Mau jembatannya berjalur 2 atau mau jembatannya berjalur 4? Nanti aku buatkan!"
Post a Comment
Post a Comment